KESALAHAN - KESALAHAN DALAM SHALAT TARAWIH

⚠️🚧 *KESALAHAN - KESALAHAN DALAM SHALAT TARAWIH* 🕌



Dalam postingan ini, saya akan menguraikan bahasan khusus seputar masalah kesalahan dalam shalat tarawih yang banyak menyebar di tengah masyarakat, dan diyakini sebagai perkara sunnah serta dianggap baik oleh sebagian besar orang awam. Akibatnya sunnah-sunnah shalat tarawih yang dianjurkan, banyak kehilangan bentuk dan kemurniannya. Di antara kesalahan yang lazim terjadi di masyarakat seputar masalah shalat tarawih, ialah sebagai berikut.

➡1. Shalat tarawih dengan cepat, laksana ayam mematuk makanan.

Mayoritas imam masjid kurang memiliki akal sehat dan pengetahuan agama yang baik. Hal itu nampak dari cara melakukan shalat. Bahwa hampir semua shalat yang dilakukan, mirip dengan shalatnya orang yang sedang kesurupan, terutama ketika shalat tarawih. Mereka melakukan shalat 23 raka’at hanya dalam waktu 20 menit, dengan membaca surat Al ‘Ala atau Adh Dhuha. Menurut semua madzhab, dalam melakukan shalat tidak boleh seperti itu, karena ia merupakan shalat orang munafik, sebagaimana firmanNya: Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, maka mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya’ di hadapan manusia dan tidak menyebut Allah, kecuali hanya sedikit sekali. (QS An Nisa’:142). Bentuk dan cara shalat tarawih yang seperti itu, jelas bertentangan dengan cara shalat tarawih Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam , para sahabat dan ulama salaf.

➡2. Dzikir Dan Do’a Ketika Hendak Memulai Shalat Tarawih.

Ucapan seorang bilal atau imam ketika hendak memulai shalat tarawih yang dibaca dengan berjama’ah dan suara keras.[ Mu’jamul Bida’, Raid bin Sabri bin Abi ‘Alfah, Darul Ashimah, halaman 98 ]

صَلاَةَ التَّرَاوِيْحِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ رَحِمَكُمُ اللهُ.
صَلاَةَ التَّرَاوِيْحِ آجَرَكُمُ اللهُ.

Hal ini banyak sekali menyebar di negeri ini. Dianggap sebagai sesuatu yang baik dan sunnah, padahal hal tersebut tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sahabat. Padahal setiap cara ibadah dan praktek agama yang tidak ada dalil atau landasan hukumnya, maka tertolak dan dinyatakan sebagai perbuatan bid’ah.

➡3. Menyeru Jama’ah dengan “Ash Sholaatul Jaami’ah”.

Ulama-ulama hanabilah berpendapat bahwa tidak ada ucapan untuk memanggil jama’ah dengan ucapan “Ash Sholaatul Jaami’ah”. Menurut mereka, ini termasuk perkara yang diada-adakan (baca: bid’ah). (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah, 2/9634)

➡4. Bubar Sebelum Imam Selesai Shalat Malam.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang shalat (malam) bersama imam hingga ia selesai, maka ditulis untuknya pahala melaksanakan shalat satu malam penuh.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi, Shahih). Jika seseorang bubar terlebih dahulu sebelum imam selesai, maka dia akan kehilangan pahala yang disebutkan dalam hadits ini. Jika imam melaksanakan shalat tarawih ditambah shalat witir, makmum pun seharusnya ikut menyelesaikan bersama imam. Itulah yang lebih tepat.

➡5. Bagi mereka yang menjadi ma’mum, karena tergesa – gesa sehingga seringkali mendahului imamnya saat hendak ruku, bangun dari ruku dan sujud serta rukun shalat lainnya

➡6. Dzikir Dengan Suara Keras Dan Berjama’ah Seperti Koor.

Dzikir berjama’ah dengan suara keras seperti koor pada setiap waktu istirahat dalam shalat tarawih, merupakan perbuatan bid’ah [Bidaul Qurra’, Syaikh Bakr Abu Zaid, Darul Faruq saudi ].

Adapun lafadz dzikir yang mereka baca secara berbeda-beda sesuai dengan perbedaan tempat dan daerah, maka perbuatan seperti ini termasuk mengumpulkan berbagai macam keburukan dan kebid’ahan, antara lain: Pertama, bid’ah dzikir berjama’ah dengan suara koor. Kedua, bid’ah dalam menggunakan lafadz-lafadz dzikir yang tidak diajarkan oleh Rasulullah. Ketiga, mengganggu kaum muslimin dengan suara keras, dan boleh jadi dzikir tersebut disampaikan lewat mikrofon atau pengeras suara. Keempat, membuat praktek ibadah baru dalam shalat tarawih yang tidak pernah dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Padahal beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَ“Barangsiapa yang melakukan amalan yang tidak sesuai dengan ajaran kami, maka ibadahnya itu tertolak”. [HR Muslim].

➡7. Do’a Berjama’ah Ketika Istirahat Antara Shalat Tarawih Dengan Shalat Witir.

Do’a berjama’ah pada saat istirahat antara shalat tarawih dengan shalat witir merupakan perbuatan bid’ah yang munkar. Begitu juga ketika hendak shalat witir, bilal atau imam mengucapkan:

صَلُّوْا سُنَّةَ الْوِتْرِ رَحِمَكُمُ اللهُ أَوْ آجَرَكُمُ اللهُ.

Kebanyakan mereka yang mengamalkan bid’ah ini telah membuat bacaan do’a secara khusus, yang tidak bersandar kepada satu dalilpun, dan tidak pernah diajarkan oleh para ulama salaf mapun imam sunnah [ Al Hawadits Wal Bida’, Imam Abu Bakar Ath Thurthusy, Dar Ibnul Jauzy, Riyadh, halaman 64 ]

📮 Demikianlah penjelasan beberapa kesalahan seputar shalat tarawih, yang secara umum sudah banyak tersebar di tengah masyarakat. Maka demi menjaga keutuhan ajaran Islam dan melestarikan sunnah, serta memelihara pahala ibadah -terutama shalat tarawih- maka saya mengajak kepada seluruh umat Islam agar meninggalkan kebiasaan buruk dan amalan yang menyelisihi sunnah. Al Qur’an dan Sunnah Rasul dengan tegas memperingatkan tentang bahaya amalan bid'ah. Begitu pula para sahabat dan para tabi’in yang mengikuti Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan melakukan kebajikan juga memperingatkan bahaya bid’ah dengan tegas.

Wa shallaatu wa salaamu ‘ala Nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in. Alhamdulillahi robbil ‘alamin.




🌍 Sumber : https://almanhaj.or.id/3145-seputar-bidah-shalat-tarawih.html



🌐 Sumber *Artikel* : 🖋📖 𝙈𝙐𝙇𝙄𝘼 𝘿𝙀𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙎𝙐𝙉𝙉𝘼𝙃 📖🖋



☕ Silahkan disebarkan, semoga bermanfaat, Allah berkahi dan mudah2an anda mendapatkan bagian dari pahalanya. Aamiin ☕
Barakallah fikum.                           



✒ Disarikan dari tulisan,
Ustadz. Zainal Abidin bin Syamsuddin, Lc.



​✿🫘❁࿐❁✿​🫘✿❁࿐❁🫘✿

0 comments